MALANG, - Danrem 083/Bdj Kolonel Inf M.I.Gogor A.A berikan Kuliah "Nasionalisme Pancasila" di Universitas Brawijaya Malang pada giat Upgrading Kepanitiaan Radja Brawijaya TA. 2023 bertempat di gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya Malang, Senin (17/7/23).
Kegiatan Upgrading Kepanitiaan Radja Brawijaya TA. 2023 dengan tema "Nasionalisme Pancasila" diselenggarakan Kementrian Pengembanagan Sumber Daya Mahasiswa Eksekutif Universitas Brawijaya yang dihadiri sekitar 309 Mahasiswa UB.
Saat ini Luas Indonesia 400 Km lebih luas bila dibandingkan dengan Eropa Barat tepatnya dengan luas 1.905 Juta Km, garis pantai 108.000 Km, dan Jumlah penduduk 278, 69 juta Jiwa terdiri dari 6 Agama, 718 Bahasa, 1.340 Suku serta 5 RAS, ujarnya.
Perkembangan Lingkungan Strategis saat ini ditingkat Global, Regional maupun Nasional antara lain Perang Rusia-Ukraina, Perang dagang China – Amerika Serikat, Isu HAM, Perkembangan IPTEK, Senjata Pemusnah Massal, Konflik wilayah perbatasan laut, Kelangkaan Energi, Pangan dan Air, Radikalisme, Sparatisme, Teroris maupun Perkembangan Pilkada dan Pilpres 2024, menjadi perhatian khusus negara kita, sehingga semua komponen Bangsa Indonesia harus menyikapi dengan bijak dan menyiapkan diri untuk menghadapi perkembangan situasi tersebut, " jelasnya.
Kegiatan Upgrading Kepanitiaan Radja Brawijaya TA. 2023 dengan tema "Nasionalisme Pancasila" yang diselenggarakan hari ini sangatlah tepat guna meningkatkan rasa Nasionalisme bagi generasi muda. Secara etimologis, kata nasionalisme berasal dari kata nationalism dan nation dalam bahasa Inggris. Dalam studi semantik kata nation tersebut berasal dari kata Latin yakni natio yang berakar pada kata nascor yang bermakna 'saya lahir', atau dari kata natus sum, yang berarti 'saya dilahirkan'.
Sehingga secara umum Nasionalisme dapat diartikan sebagai bentuk rasa cinta tanah air, bangga terhadap negaranya sendiri dan rela berkorban untuk kepentingan Bangsa dan Negara Indonesia. Bentuk Nasionalisme tersebut antara lain Nasionalisme Kewarganegaraan, Nasionalisme Romantik, Nsionalisme Budaya, Nasionalisme Kenegaraan maupun Nasionalisme Agama, " ujarnya.
Sementara Nasionalisme Pancasila merupakan Dua konsep yang berhubungan erat dengan identitas dan kebangsaan Indonesia, didasarkan pada semangat cinta tanah air dan kebersamaan dalam menjunjung nilai-nilai Pancasila dan menekankan pentingnya persatuan, kesatuan, dan keberagaman dalam menjaga keutuhan negara dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Disini Mahasiswa sebagai Agen Perubahan, dan penerus Bangsa memiliki peran sangat penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa, Mahasiswa melalui pengetahuan, ide dan ketrampilannya bisa mendorong kelompok masyarakat lainnya dalam menjaga nilai-nilai Pancasila, Mahasiswa berada di garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai pemersatu bangsa, dan memiliki kontrol sosial terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, " tutupnya. (Penrem 083/Bdj)