MALANG, - Dalam rangka percepatan penurunan stunting Danrem 083/ Baladhika Jaya Kolonel Inf M.I Gogor A.A mengajak mitra peduli stunting untuk berpartisipasi dalam program bapak asuh stunting, yang bertempat di Aula Untung Suropati Makorem 083/Bdj Jl. Bromo No. 17 Kota Malang, Kamis (6/5/2023).
Mitra peduli stunting tersebut mulai dari kalangan pengusaha, komunitas hingga perusahaan dari Malang Raya.
Komandan Korem 083/Bdj Kolonel Inf M.I. Gogor A.A. menjelaskan bahwa keterlibatan TNI dalam persoalan stunting, karena persoalan stunting merupakan permasalahan bangsa yang pada akhirnya bermuara pada usaha menciptakan generasi Indonesia yang unggul, sehat dan berkualitas, " ujarnya.
Kolonel Gogor menegaskan, bahwa Program Bapak Asuh Stunting adalah program yang dibuat guna meningkatkan gizi pada anak-anak yang mengalami masalah dalam tumbuh kembang dan akan secara langsung melakukan monitoring terhadap gizi anak asuhnya melalui makanan sehat yang dibuat oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK), " ungkapnya.
“Program Bapak asuh memiliki konsep, akan membantu anak-anak asuhnya yang terkena stunting dan berasal dari keluarga tidak mampu, berupa penyediaan makanan yang sehat dan bergizi yang diolah TPK, " jelasnya.
Fokus utamanya adalah bagi anak stunting berusia 2 tahun karena 1.000 hari pertama sangat mempengaruhi kondisi stunting atau tidak. Ia berharap setelah pertemuan ini bisa dilakukan langkah konkrit dan pihaknya juga sudah menyiapkan posko khusus untuk program tersebut. “Kalau ini berhasil menjadi pilot project, ini akan kami terapkan dan duplikasi di kawasan lain. Seperti Pasuruan dan Probolinggo, lalu Jember hingga Banyuwangi, ” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Penny Indriani menyampaikan bagaimana kondisi stunting di Kota Malang sebagai bagian dari Malang Raya. Angka stunting berdasarkan bulan timbang Februari lalu di Kota Malang sebanyak 34.842 anak dengan risiko stunting 3.048 anak. Atau dengan kata lain angka stunting berkisar 8, 49 persen.
Pengentasan stunting bukan hanya tanggungjawab dinas sosial, tapi tanggung jawab semua. Terima kasih pak Danrem yang sudah menghadirkan mitra yang peduli terhadap stunting. Semoga tahun 2025 bisa terwujud Indonesia emas, ” tutup Penny. (Penrem 083/Bdj)